'' PRICILIA THEOVANI MOWILOS ''
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan
potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Salah satu
faktor dari dalam diri yang menentukan berhasil tidaknya dalam proses belajar
mengajar adalah motivasi belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi
merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri yang menimbulkan kegiatan
belajar,yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar. Motivasi belajar
adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Seseorang yang
mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya
motivasi dalam belajarnya.
Motivasi
mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun
siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna
memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar
dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan
perbuatan belajar. Siswa melakukan aktivitas belajar dengan senang karena
didorong motivasi. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yang dapat
mempengaruhi belajar adalah faktor metode pembelajaran. Selain siswa, unsur
terpenting yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Guru sebagai
pengajar yang memberikan ilmu pengetahuan sekaligus pendidik yang mengajarkan
nilai-nilai, akhlak, moral maupun sosial dan untuk menjalankan peran tersebut
seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas yang
nantinya akan diajarkan kepada siswa. Seorang guru dalam menyampaikan materi
perlu memilih metode mana yang sesuai dengan keadaan kelas atau siswa sehingga
siswa merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Dengan variasi
metode dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa.
A Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi
belajar adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku
manusia ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.
B Pentingnya Motivasi dalam Belajar
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut:
* Menyadarkan kedudukan pada awal
belajar, proses, dan hasil akhir,
* Menginformasikan tentang kekuatan
usaha belajar yang dibandingkan dengan teman sebaya,
* Mengarahkan kegiatan belajar,
* Membesarkan semangat belajar,
* Menyadarkan tentang adanya
perjalanan belajar dan kemudian bekerja, siswa dilatih untuk menggunakan
kekuatannya sehingga dapat berhasil.
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru.
Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bemanfaat bagi
guru, manfaat itu sebagai berikut:
@ Membangkitkan,
meningkatkan, dan memelihara semangat siswa,
@ Mengetahui
dan memahami motivasi belajar siswa,
@ Meningkatkan
dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran seperti
sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, dan penyemangat.
C Jenis
Motivasi
§ Motivasi
Primer
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada
motif-motif dasar atau motif bawaan. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal
dari segi biologis atau jasmani manusia yang timbul akibat proses kimiawi
fisiologik yang terdapat pada setiap orang.
§ Motivasi
Sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang diperoleh dari
belajar melalui pengalaman. Motivasi sekunder ini, oleh beberapa ahli disebut
juga motivasi sosial. Lingdren (dalam Max Darsono, 2001 : 62) menyatakan bahwa
motivasi sosial adalah motivasi yang dipelajari dan bahwa lingkungan individu
memegang peran yang penting.
Berdasarkan
sifatnya motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik.
§ Motivasi
Intrinsik.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri
sendiri dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya karena dalam setiap
diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Orang yang tingkah
lakunya digerakkan oleh motivasi intrinsik, baru akan puas kalau tingkah
lakunya telah mencapai hasil tingkah laku itu sendiri. Misalnya seorang siswa
menyelesaikan pekerjaan rumah tentang soal-soal matematika, bertujuan untuk
memahami konsep-konsep matematika melalui penyelesaian soal-soal itu, bukan
karena takut kepada guru atau ingin mendapat pujian dari guru.
§ Motivasi
Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dalam diri
seseorang karena pengaruh dari rangsangan di luar perbuatan yang dilakukannya.
Tujuan yang diinginkan dari tingkah laku yang digerakkan oleh motivasi
ekstrinsik terletak di luar tingkah laku itu. Misalnya siswa yang sedang
menyelesaikan pekerjaan rumah, sekedar mematuhi perintah guru, kalau tidak
dipatuhi guru akan memarahinya.
D Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Belajar
Di dalam kehidupan sehari-hari motivasi banyak dipelajari,
termasuk motivasi dalam belajar. Oleh karena itu motivasi belajar dapat timbul
tenggelam atau berubah, disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut:
¶ Cita-cita
atau Aspirasi
Cita-cita disebut juga aspirasi adalah suatu target yang
ingin dicapai. Penentuan target ini tidak sama bagi semua siswa. Target ini
diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung
makna bagi seseorang.
¶ Kemampuan
Belajar
Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini
meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa misalnya
pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir, dan fantasi.
¶ Kondisi
Siswa
Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar berkaitan
dengan kondisi fisik, dan kondisi psikologis. Tetapi biasanya guru lebih cepat
melihat kondisi fisik, karena lebih jelas menunjukkan gejalanya dari pada
kondisi psikologis.
¶ Kondisi
Lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur dari luar diri
siswa yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Bagi guru hal ini
penting, karena guru terlibat langsung dalam pembelajaran siswa. Guru harus
berusaha mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan untuk
memotivasi belajar siswa.
¶ Unsur-unsur
Dinamis dalam Belajar
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang
keberadaannya dalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat,
kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali khususnya kondisi-kondisi
yang sifatnya kondisional. Misalnya keadaan emosi siswa, gairah belajar,
situasi dalam belajar, dan lain-lain.
¶ Upaya
Guru Membelajarkan Siswa
Upaya yang dimaksud di sini adalah bagaimana guru
mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara
menyampaikannya, menarik perhatian siswa, mengevaluasi belajar siswa, dan
lain-lain.
Prinsip-prinsip
Motivasi Belajar
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas
belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada
motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih
optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya sekedar
diketahui, tetapi harus diterangkan dalam aktivitas belajar-mengajar. Ada
beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam uraian berikut:
· Motivasi sebagai Dasar Penggerak
yang Mendorong Aktivitas Belajar
Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang
mendorongnya. Motivasilah sebagai dasar penggeraknya yang mendorong seseorang
untuk belajar. Bila seseorang sudah termotivasi untuk belajar, maka dia akan
melakukan aktivitas belajar dalam rentang waktu tertentu. Oleh karena itulah,
motivasi diakui sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
seseorang.
· Motivasi Intrinsik Lebih Utama
daripada Motivasi Ekstrinsik dalam Belajar
Dari seluruh kebijakan pengajaran, guru lebih banyak memutuskan memberikan motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik. Anak didik yang malas belajar sangat berpotensi untuk diberikan motivasi ekstrinsik oleh guru supaya dia rajin belajar. Efek yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah kecenderungan ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu di luar dirinya. Selain kurang percaya diri, anak didik juga bermental pengharapan dan mudah terpengaruh. Oleh karena itu motivasi intrinsik lebih utama dalam belajar.
Dari seluruh kebijakan pengajaran, guru lebih banyak memutuskan memberikan motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik. Anak didik yang malas belajar sangat berpotensi untuk diberikan motivasi ekstrinsik oleh guru supaya dia rajin belajar. Efek yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah kecenderungan ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu di luar dirinya. Selain kurang percaya diri, anak didik juga bermental pengharapan dan mudah terpengaruh. Oleh karena itu motivasi intrinsik lebih utama dalam belajar.
· Motivasi Berupa Pujian Lebih Baik
daripada hukuman
Meski hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat
belajar anak didik, tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Setiap
orang senang dihargai dan tidak suka dihukum dalam bentuk apa pun juga. Memuji
orang lain berarti memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain. Hal
ini akan memberikan semangat kepada seseorang untuk lebih meningkatkan prestasi
kerjanya. Tetapi pujian yang diucap itu tidak asal ucap, harus pada tempat dan
kondisi yang tepat. Kesalahan pujian bisa bermakna mengejek.
· Motivasi Berhubungan Erat dengan
Kebutuhan dalam Belajar
Dalam kehidupan, anak didik membutuhkan penghargaan.
Perhatian, ketenaran, status, martabat, dan sebagainya merupakan kebutuhan yang
wajar bagi anak didik. Semuanya dapat memberikan motivasi bagi anak didik dalam
belajar. Guru yang berpengalaman harus dapat memanfaatkan kebutuhan anak didik,
sehingga dapat memancing semangat belajar anak didik agar menjadi anak yang
gemar belajar.
· Motivasi dapat Memupuk Optimisme
dalam Belajar
Siswa yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin
dapat menyelesaikan setiap pekerjaan. Dia yakin bahwa belajar bukan kegiatan
yang sia-sia. Hasilnya akan berguna tidak hanya kini, tetapi juga di hari
mendatang.
· Motivasi Melahirkan Prestasi dalam
Belajar
Dari berbagai hasil penilitian selalu menyimpulkan bahwa
motivasi mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu
dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar seorang anak didik. Anak
didik menyenangi mata pelajaran tertentu dengan senang hati mempelajari mata
pelajaran itu.
E
Fungsi Motivasi dalam Belajar
Fungsi
motivasi dalam belajar akan diuraikan dalam pembahasan sebagai berikut:
µ Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar,
tetapi karena ada sesuatu yang dicari muncullah minatnya untuk belajar. Sesuatu
yang belum diketahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam
rangka mencari tahu. Oleh karena itu, motivasi mempunyai fungsi sebagai
pendorong perbuatan siswa.
µ Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Dorongan psikologis yang melahirkan sikap siswa merupakan
suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan
psikofisik yang berfungsi sebagai penggerak perbuatan siswa. Sikap berada dalam
kepastian perbuatan dan akal pikiran mencoba membedah nilai yang terpatri dalam
wacana, prinsip, dan hukum. Sehingga mengerti betul isi yang dikandungnya.
µ Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana
perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang harus diabaikan. Sesuatu
yang akan dicari anak didik merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya.
Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang memberikan motivasi pada anak didik
dalam belajar.
F Upaya-upaya
Membangkitakan Motivasi Belajar Siswa
Motivasi
dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku
manusia, termasuk siswa. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang
mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan
perilakusiswa. Ada tiga komponen dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan dan
tujuan.
Dalam proses interaksi belajar mengajar, baik motivasi
intrinsik maupun motivasi ekstrinsik, diperlukan untuk mendorong anak didik
agar tekun belajar. Ada beberapa upaya motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam
rangka mengarahkan belajar anak didik di kelas, sebagai berikut:
« Memberi
Angka
Angka adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas
belajar anak didik. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan
rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih
meningkatkan prestasi belajar mereka di masa mendatang. Angka ini biasanya
terdapat dalam buku rapor sesuai jumlah mata pelajaran yang diprogramkan dalam
kurikulum.
Hadiah
adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau
kenang-kenangan. Dalam dunia pendidikan, hadiah bisa dijadikan sebagai alat
motivasi. Hadiah dapat diberikan kepada anak didik yang berprestasi tinggi,
ranking satu, dua, atau tiga dari anak didik lainnya. Pemberian hadiah bisa
juga diberikan dalam bentuk beasiswa atau dalam bentuk lain seperti alat tulis.
Dengan cara itu anak didik akan termotivasi untuk belajar guna mempertahankan
prestasi belajar yang telah mereka capai.
« Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat
motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka bergairah dalam belajar.
Persaingan, baik dalam bentuk individu maupun kelompok diperlukan dalam
pendidikan. Kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk menjadikan proses interaksi
belajar mengajar yang kondusif. Bila iklim belajar yang kondusif terbentuk,
maka setiap anak didik telah terlihat dalam kompetisi untuk menguasai bahan
pelajaran yang diberikan.
« Ego-Involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya
tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras dengan
mempertaruhkan harga diri sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup
penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi
yang baik dengan menjaga harga dirinya. Siswa akan belajar dengan keras bisa
jadi karena harga dirinya.
« Memberi Ulangan
Anak didik
biasanya mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi
ulangan. Namun demikian, ulangan tidak selamanya dapat digunakan sebagai alat
motivasi. Ulangan yang guru lakukan setiap hari dengan tidak terprogram, akan
membosankan anak didik. Oleh karena itu, ulangan akan menjadi alat motivasi
bila dilakukan secara akurat dengan teknik dan strategi yang sistematis.
« Mengetahui
Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat
motivasi. Dengan mengetahui hasil, anak didik terdorong untuk belajar lebih
giat. Apalagi bila hasil belajar itu mangalami kemajuan, anak didik berusaha
untuk mempertahankannya atau bahkan meningkatkan intensitas belajarnya guna
mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik di kemudian hari atau pada
semester atau catur wulan berikutnya.
«
Pujian
Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan
sebagai alat motivasi. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan
sekaligus merupakan motivasi yang baik. Guru bisa memanfaatkan pujian untuk
memuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan pekerjaan di sekolah. Pujian
diberikan sesuai dengan hasil kerja, bukan dibuat-buat atau bertentangan sama
sekali dengan hasil kerja anak didik. Dengan begitu anak didik tidak antipati
terhadap guru, tetapi merupakan figur yang disenangi dan dikagumi.
«
Hukuman
Meski hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi
bila dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik
dan efektif. Hukuman akan merupakan alat motivasi bila dilakukan dengan
pendekatan edukatif, bukan karena dendam. Pendekatan edukatif dimaksud di sini
sebagai hukuman yang mendidik dan bertujuan memperbaiki sikap dan perbuatan
anak didik yang dianggap salah. Sehingga dengan hukuman yang diberikan itu anak
didik tidak mengulangi kesalahan atau pelanggaran. Minimal mengurangi frekuensi
pelanggaran. Akan lebih baik bila anak didik berhenti melakukannya di hari
mendatang.
«
Hasrat untuk Belajar
Hasrat
untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini
akan lebih baik bila dibandingkan dengan segala kegiatan tanpa maksud. Hasrat
untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk
belajar, sehingga sudah pasti hasilnya akan lebih baik daripada anak didik yang
tidak berhasrat untuk belajar. Diakui, hasrat untuk belajar adalah gejala
psikologis yang tidak berdiri sendiri, tetapi berhubungan dengan kebutuhan anak
didik untuk mengetahui sesuatu dari objek yang akan dipelajarinya.
« Minat
Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan
dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap aktivitas
akan memperhatikan aktivitas itu sacara konsisten dengan rasa senang. Dengan
kata lain, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.
Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
« Tujuan
yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh anak didik
merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang
harus dicapai, dirasakan anak sangat berguna dan menguntungkan, sehingga
menimbulkan gairah untuk terus belajar
Kesimpulan
Motivasi
mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar antara seorang guru dan
siswa nya dan motivasi belajar setiap orang bisa jadi tidak sama. Kita harus
mengetahui arti motivasi itu sendiri, agar kita dapat memahami arti dari
motivasi itu sendiri dan dapat melaksanakan nya dalam kehidpan kita. Jenis
motivasi seperti apa yang kita butuhkan untuk membangkitkan agar kita
termotivasi. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat
berasal dari dalam diri antara lain motivasi belajar, sedangkan faktor dari
luar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar diantaranya adalah faktor
metode pembelajaran dan faktor lingkungan. Bila faktor lingkungan dalam keadaan
baik maka akan berdampak baik pula terhadap diri kita dan sebaliknya jika
lingkungan sekitar tidak baik maka akan berpengaruh negatif dan upaya apa yang
akan kita lakukan untuk menghadapi situasi seperti itu. Jika semua dapat
teratasi maka kita siap untuk meraih cita-cita yang diharapkan.
Saran
Setelah
mengetahui arti penting motivasi bagi siswa dan juga guru , maka di harapkan
bagi guru agar selalu menjaga motivasi belajar siswanya . Guru juga harus paham
akan kebutuhan motivasi anak didiknya. Karena motivasi yang di butuhkan
masing-masing siswa itu berbeda.
DAFTAR
PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta : Rineka Cipta.
Ngalim Purwanto. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Syaiful
Bahri Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar